Masuk

Crossover: Apa kegunaannya? Bagaimana Cara Menggunakannya?

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Crossover: Apa kegunaannya? Bagaimana Cara Menggunakannya?

Crossover dalam trading merujuk pada situasi ketika nilai dua garis pada suatu chart saling bersilangan dari bawah ke atas atau sebaliknya. Crossover ini biasanya diamati di saat dua indikator (seperti Moving Average atau MACD) saling bersilangan. Crossover merupakan salah satu alat dalam persenjataan trading Anda yang harus digunakan bersama indikator dan metode analisis lain untuk mengonfirmasi sinyal dan memanajemen risiko secara efektif.

Seperti apa bentuk crossover itu?

Salah satu jenis crossover yang paling umum adalah Golden Cross dan Death Cross, keduanya melibatkan moving average. Golden Cross terjadi ketika Moving Average yang lebih pendek melewati Moving Average yang lebih panjang, mengindikasikan tren bullish. Sebaliknya, Death Cross terjadi ketika Moving Average yang lebih pendek melewati di bawah Moving Average yang lebih panjang, menunjukkan tren bearish.

Untuk mengidentifikasi crossover, Anda perlu mengamati pergerakan dua garis dalam satu chart. Jika garis-garis tersebut saling bersilangan, itulah yang disebut crossover. Sebagai contoh, dalam kasus Gopden Cross, Anda akan mencari saat-saat ketika Moving Average 5 hari melewati di atas Moving Average 200 hari.

Hal-hal yang harus diperhatikan

Pertama, ketika menggunakan crossover untuk trading, penting sekali untuk mempertimbangkannya bersama dengan faktor-faktor lainnya. Konfirmasi dari indikator atau pola chart dapat membantu memastikan bahwa crossover tersebut bukanlah sinyal yang palsu. Contohnya, Anda bisa mencari titik penembusan level support atau resistance, angka-angka volume, ataupun indikator-indikator lainnya yang sesuai dengan skenario pasar.

Kedua, crossover dapat diamati dari berbagai timeframe untuk mengonfirmasi sinyalnya. Sebagai contoh, jika crossover muncul dalam chart 15 menit, Anda bisa mengamatinya di chart per jam untuk melakukan konfirmasi.

Terakhir, selalu ingat untuk memanajemen risiko Anda dengan efektif ketika menggunakan crossover. Manajemen ini bisa berupa mengatur Stop-Loss atau menggunakan teknik penentuan besaran posisi yang tepat. Crossover dapat digunakan sebagai tambahan dari metode atau teknik lainnya untuk mengidentifikasi sinyal dan menangani risiko.

Bagaimana cara mengidentifikasi crossover?

Crossover dalam trading diidentifikasi dengan mengamati persilangan antara dua hari dalam suatu chart. Garis-garis ini biasanya mewakili dua indikator, seperti Moving Average atau Relative Strength Index (RSI).

Berikut cara agar Anda bisa mengidentifikasi:

Pilih indikator Anda. Pertama, putuskan dua indikator yang ingin Anda bandingkan. Misalnya, Anda dapat memilih dua Moving Average: Moving Average dengan jangka yang pendek (seperti 50 hari) dan Moving Average dengan jangka yang panjang (seperti 200 hari).

Pasang indikator-indikator tersebut dalam chart. Menggunakan platform trading Anda, tempatkan kedua indikator ini dalam chart yang sama. Setiap indikator harus memiliki garisnya sendiri.

Cari persilangannya. Amati garis-garis tersebut melalui chart. Ketika satu garis melewati yang lainnya, keadaan ini akan membentuk crossover. Misalnya, bullish crossover terjadi ketika Moving Average janhka pendek melewati di atas Movin Average jangka panjang, mengindikasikan potensi tren naik.

Ingatlah bahwa crossover hanya salah satu dari persenjataan trading Anda. Crossover ini seharusnya digunakan bersama dengan indikator-indikator dan metode analisis lain untuk mengonfirmasi sinyal dan memanajemen risiko dengan efektif.

Bagaimana cara menggunakan crossover?

Menggunakan crossover dalam trading melibatkan mengidentifikasian kondisi ketika dua garis dalam chart bersilangan dan kemudian mengambil keputusan berdasarkan persilangan tersebut.

Mengidentifikasi crossover. Crossover terjadi ketika salah satu garis melewati yang lainnya. Sebagai contoh, bullish crossover terjadi ketika Moving Average jangka pendek melewati di atas Moving Average jangka panjang.

Menafsirkan crossover. Ketika Anda mengidentifikasi crossover, tafsirkanlah maksudnya. Bullish crossover menunjukkan bahwa aset tersebut sedang naik, sehingga Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli. Bearish crossover menunjukkan bahwa suatu aset sedang turun, sehingga Anda dapat mempertimbangkan untuk menjual.

Mengonfirmasi sinyal. Sebelum bertindak pada suatu crossover, konfirmasi crossover tersebut dengan indikator lain atau pola chart-nya. Misalnya, Anda mungkin mencari level support atau resistance yang sesuai dengan arah pasar yang ditunjukkan oleh crossover.

Atur titik entry dan exit Anda. Atur titik entry dan exit Anda berdasarkan crossover dan konfirmasi tambahan lainnya. Titik entry Anda adalah titik ketika Anda memutuskan untuk masuk dalam transaksi, dan titik exit adalah titik ketika Anda memutuskan untuk keluar dari transaksi.

Mengelola risiko Anda. Gunakan stop loss dan take profit untuk memanajemen risiko Anda. Stop Loss merupakan perintah untuk menjual suatu aset ketika mencapai harga tertentu, membatasi kerugian Anda. Take Profit merupakan suatu perintah untuk menjual suatu aset ketika mencapai harga tertentu, mengamankan keuntungan Anda.

Meninjau ulang dan menyesuaikan. Setelah melakukan transaksi, tinjau kembali proses pengambilan keputusan Anda. Apakah crossover memberi Anda sinyal yang dapat diandalkan? Apakah Anda sudah memanajemen risiko dengan efektif? Lakukan penyesuaian pada strategi Anda jika diperlukan.

Ingat selalu! Crossover hanyalah salah satu alat dalam persenjataan trading Anda. Indikator ini harus digunakan bersama dengan indikator-indikator dan metode analisis lain untuk mengambil keputusan trading yang tepat.

Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan kabar terbaru dari Headway.