Masuk

Apakah pola Cup dan Handle itu?

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Apakah pola Cup dan Handle itu?

Pola cup dan handle merupakan pola grafik teknis yang terlihat seperti cangkir dengan gagang. Pola tersebut dijelaskan pertama kali oleh William J. O’Neil dalam bukunya di tahun 1988 yang berjudul “How to Make Money in Stock,” yang di dalam buku ini dia menyoroti bentuk cangkir yang khas yang terbentuk dari palung yang membulat dalam pola tersebut. Pola ini sering kali terlihat dalam tren naik dan berfungsi sebagai sinyal bullish bagi para trader.

Pembentukan cangkir

Bagian cangkir dalam pola ini dicirikan oleh sebuah bentuk huruf “U”. Bentuk ini biasanya muncul setelah tren naik. Selama fase ini, tren harga cenderung mengonsolidasi, membentuk dasar cangkir yang membulat. Volume perdagangan umumnya menurun ketika pembentukan cangkir sedang berlangsung.

Pembentukan gagang

Setelah cangkirnya, muncullah gagangnya, yang memiliki kecenderungan sedikit ke arah bawah. Gagang biasanya lebih pendek dari cangkirnya. Volume perdagangan ketika pembentukan gagang tersebut biasanya akan lebih rendah. Garis tren atas gagang ini merupakan elemen kunci yang perlu dipertimbangkan.

Cara menggunakan pola Cup dan Handle

Pola cup dan handle dianggap sebagai indikator bullish. Indikator ini menunjukkan bahwa aset kemungkinan akan melanjutkan pergerakan naiknya. Para trader menggunakan pola ini untuk mengidentifikasi potensi peluang long (beli).

Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

  • Panjang: Cangkir yang lebih memanjang dan berbentuk “U” cenderung memberikan sinyal yang lebih kuat.
  • Kedalaman: Disarankan untuk menghindari cangkir dan gagang yang terlalu dalam.
  • Volume: Amati penurunan volume di dasar cangkir dan peningkatan selama breakout.

Pola cup dan handle: strategi trading

Identifikasi polanya. Gunakan peralatan analisis teknis untuk mengidentifikasi potensi pola cup dan handle pada grafik Harga. Cari ciri khas bentuk dasar yang membulat diikuti konsolidasi ringan yang membentuk gagang.

Konfirmasi breakout. Tunggu breakout di atas level resistance yang terbentuk oleh titik puncak cangkir tersebut. Breakout idealnya terjadi dengan lonjakan volume perdagangan, mengonfirmasi kekuatan pergerakan bullish.

Masuk ke perdagangan. Buat transaksi posisi beli setelah breakout terkonfirmasi. Beberapa tarder lebih memilih menunggu koreksi untuk menguji kembali level breakout sebelum membuat transaksi untuk mengurangi risiko breakout palsu.

Atur Stop-Loss. Buat order Stop-Loss di bawah titik terendah gagang untuk membatasi potensi kerugian jika saja transaksi yang dibuat tidak bergerak sesuai dengan harapan.

Tentukan harga target. Hitung harga target berdasarkan kedalaman cangkir. Salah satu metode yang umum digunakan adalah dengan mengukur jarak dari dasar cangkir ke level breakout dan kemudian menambahkan jarak tersebut ke level breakout. Pengukuran inu memberikan potensi target harga untuk pergerakan bullish.

Pantau transaksi Anda. Terus awasi transaksi tersebut untuk memantau progresnya. Order Trailing Stop-Loss dapat digunakan untuk mengunci keuntungan saat harga terus naik.

Terapkan manajemen risiko. Selalu terapkan teknik manajemen risiko yang tepat, seperti penentuan ukuran posisi dan diversifikasi, untuk melindungi modal Anda.

Singkatnya, pola cup dan handle merupakan peralatan yang berharga untuk para trader teknis untuk menemukan potensi peluang beli dalam tren pasar yang sedang naik. Penting untuk dicatat bahwa meskipun pola cup dan handle dapat menjadi peralatan yang sangat berguna untuk mengidentifikasi pola bullish berkelanjutan, pola ini tidaklah sempurna, dan trader perlu menggabungkannya dengan bentuk analisis lainnya dan juga menggunakan teknik manajemen risiko.

Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan kabar terbaru dari Headway.