Strategi Trading Breakout: Saran Praktis
Trading dengan cara Breakout merupakan strategi populer yang biasanya memanfaatkan pergerakan harga substansial ketika harga melewati level support atau resistance yang telah ditentukan sebelumnya, dan disertai dengan lonjakan volume trading yang ini sangat terlihat. Tujuan strategi ini adalah untuk memanfaatkan momentum yang dihasilkan oleh penembusan, yang berpotensi menghasilkan peluang trading yang menguntungkan. Baca artikel untuk mengetahui selengkapnya mengenai strategi ini dan menggunakannya untuk menghasilkan keuntungan.
Cara penggunaannya?
Dua komponen krusial dalam trading dengan breakout merupakan level support dan level resistance. Level support merupakan titik harga ketika herga biasanya mengalami rebound setelah terjadinya penurunan, sedangkan level resistance adalah titik harga ketika harga cenderung berbalik dari tren naiknya. Breakout terjadi ketika harga suatu aset bergerak melewati level resistance atau berada di bawah level support dengan volume perdagangan yang meningkat.
Saat melakukan trading breakout, penting untuk mengenali pola harga tertentu, seperti pola segitiga naik. Pola ini ditandai dengan serangkaian puncak yang telah dicapai oleh harga tetapi tidak ditembus; ini dapat mengindikasikan potensi tren kenaikan harga.
Anda mengambil posisi long (beli) saat harga saham menembus di atas resistance atau mengambil posisi short (jual) saat harga saham menembus di bawah support. Setelah aset diperdagangkan melampaui batas harga, volatilitas cenderung meningkat dan harga biasanya bergerak searah dengan arah penembusan.
Pada saat ini, penting halnya untuk mengatur order Stop-Loss untuk meminimalkan potensi kerugian jika saja penembusan mengalami kegagalan. Stop-Loss harus ditempatkan di bawah swing terendah atau garis tren naik yang terbaru.
Pertahankan risiko yang konsisten per trade dengan menyesuaikan ukuran posisi Anda: Biasanya paling banyak 1-2% dari modal trading Anda. Untuk rasio risiko-imbal hasil, disarankan untuk menetapkannya minimal 1:2. Hal ini memastikan bahwa potensi imbah hasil untuk perdagangan akan sebesar dua kali lipat dari jumlah risiko yang diambil.
Pertimbangkan untuk mengambil sebagian profit pada target harga dan gunakan trailing stop untuk posisi yang tersisa untuk menangkap tren naik yang diperpanjang. Tunggu hingga pola berkembang sepenuhnya sebelum mengambil tindakan apa pun, dan penting untuk tidak mengantisipasi penembusan sebelum waktunya.
Instrumen teknis apa yang bisa berguna?
Strategi trading breakout tingkat lanjut melibatkan lebih dari sekadar mengidentifikasi level support dan resistance. Strategi ini sering kali menggunakan indikator dan teknik tambahan untuk meningkatkan akurasi dan profitabilitas strategi. Inilah beberapa strategi trading breakout tingkat lanjut:
Strategi ATR channel breakout. Strategi trading ini memanfaatkan volatilitas sebagai filter penembusan. Langkah pertama adalah menambahkan filter Average True Range (ATR) ke Moving Average 350 hari. Kemudian, posisi long dimasukkan ketika harga penutupan menembus di atas channel atas. Di sisi lain, posisi dijual ketika harga penutupan berakhir di bawah band yang merupakan tiga ATR yang dikurangi dari Moving Average.
Strategi Bollinger channel breakout. Strategi ini menggunakan Bollinger Band untuk menemukan peluang breakout atau penembusan. Penembusan harga ketika berada di atas Bollinger Band atas atau di bawah Bollinger Band bawah, disertai dengan peningkatan volume, mengindikasikan penembusan yang kuat.
Volume breakouts. Volume adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan saat melakukan trading breakout. Jika harga menembus level support atau resistance yang signifikan dengan volume trading yang tinggi, ini mengindikasikan penembusan yang kuat. Volume yang tinggi mengonfirmasi bahwa penembusan tersebut valid, dan menunjukkan bahwa ada perubahan signifikan dalam sentimen pasar.
Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan kabar terbaru dari Headway.
