Parabolic SAR: Cara Menggunakan PSAR dalam Trading

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Parabolic SAR: Cara Menggunakan PSAR dalam Trading

Parabolic SAR (PSAR) merupakan Indikator teknis yang digunakan dalam analisis pasar, yang dikembangkan oleh J. Wells Wilder. Parabolic SAR menawarkan metode yang langsung namun dinamis kepada para trader untuk mengenali potensi pembalikan tren dan menentukan titik entry dan exit yang optimal.

Apakah PSAR itu?

Istilah “SAR” merupakan singkatan dari “stop and reverse” dan indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan dalam arah harga pasar dari barang-barang yang diperdagangkan seperti sekuritas atau nilai tukar mata uang.

Indikator PSAR muncul pada chart sebagai serangkaian titik, entah di atas ataupun di bawah harga aset, tergantung pada arah pergerakan harga. Titik diletakkan di bawah harga ketika sedang dalam tren naik, dan di atas harga ketika sedang dalam tren penurunan.

Indikator tersebut menggunakan trailing stop dan metode pembalikan untuk mengidentifikasi titik entry dan exit yang sesuai. Penting untuk dicatat bahwa sinyal pembalikan pada SAR tidak serta-merta berarti suatu pembalikan pada harga. Pembalikan PSAR hanya bahwa harga san indikator sudah saling bersilangan.

Bagaimana cara menghitung Parabolic SAR?

Rumus untuk indikator Parabolic SAR sedikit berbeda untuk PSAR yang naik dan PSAR yang turun:

Untuk PSAR naik:

RPSAR = PSAR Sebelumnya + [AF Sebelumnya (EP Sebelumnya-PSAR Sebelumnya)]

Untuk PSAR turun:

FPSAR = PSAR Sebelumnya – [AF Sebelumnya (PSAR Sebelumnya-EP Sebelumnya)]

Keterangan:

  • AF = Acceleration Factor, dimulai dari 0,02 dan meningkat sebesar 0,02, hingga maksimum 0,2, setiap kali titik ekstrem membuat titik terendah (SAR turun) atau tertinggi (SAR naik) yang baru,
  • EP = Extreme Point, merupakan palung terendah dalam tren turun saat ini (SAR turun) atau puncak tertinggi dalam tren naik saat ini (SAR naik).

Cara menggunakan PSAR untuk trading

Parabolic SAR (PSAR) merupakan indikator yang mengikuti tren dan dapat digunakan untuk menentukan titik masuk dan keluar di pasar. Berikut cara pengaplikasiannya dalam trading:

  1. Mengidentifikasi tren. PSAR dapat membantu memberikan wawasan mengenai arah harag terkini atau tren. Titik ditempatkan di bawah harga ketika sedang dalam tren naik, dan di atas harga ketika sedang dalam tren penurunan.
  2. Sinyal entry. Penggunaan dasar Parabolic SAR adalah membeli ketika titik-titik tersebut bergerak di bawah batang harga yang mengisyaratkan sebuah tren naik dan menjual atau melakukan short-selling ketika titik-titik tersebut bergerak di atas batang harga yang mengisyaratkan sebuah penurunan tren.
  3. Sinyal exit. PSAR juga memberikan potensi sinyal exit. Ketika harga turun di bawah titik naik, titik-titik tersebut berbalik di atas batang harga. Ketika harga melonjak melalui titik-titik turun, titik-titik tersebut berbalik di bawah harga.

Perlu dicatat, hal ini akan menciptakan sinyal trading yang konstan, karena trader akan selalu memiliki posisi. Kondisi tersebut bisa menjadi hal yang baik jika harga selalu mengalami ayunan besar—menghasilkan keuntungan dalam setiap transaksi—tetapi ketika harga hanya membuat pergerakan kecil dalam kisaran terbatas, sinyal perdagangan konstan ini dapat menghasilkan banyak perdagangan yang merugi secara berurutan.

Kelebihan dan kekurangan PSAR

+ Titik entry and exit. PSAR memberikan potensi titik entry dan exit kepada para trader. Ketika titik-titik tersebut berpindah sisi, kondisi ini menunjukkan potensi pembalikan pada pergerakan harga, mendorong para trader untuk membuka atau menutup posisi.– Lagging indicator. Sama seperti indikator-indikator teknis lainnya, PSAR merupakan lagging indikator, yang berarti bahwa indikator ini bergantung pada data harga di masa lampau untuk menghasilkan sinyal. Lag ini terkadang dapat menyebabkan terlewatnya peluang atau terlambat untuk membuka posisi.
+ Mudah digunakan. PSAR merupakan indikator yang mudah dipahami dan mudah digunakan, hal ini menyebabkannya menjadi indikator yang dapat diakses baik oleh trader pemula maupun trader berpengalaman.– Tidak berdiri sendiri. PSAR sangat efektif ketika digunakan bersamaan dengan indikator teknis atau metode analisis. Mengandalkan sepenuhnya pada PSAR dapat menyebabkan terlewatnya peluang atau sinyal yang salah.
+ Kemampuan beradaptasi. PSAR dapat digunakan dalam berbagai timeframe, sehingga dapat disesuaikan dengan berbagai strategi dan gaya trading.– Sensitif terhadap pengaturan. Sensitivitas PSAR dapat disesuaikan menggunakan parameter-parameternya, seperti faktor akselerasi. Namun, mencari pengaturan yang optimal dalam berbagai kondisi pasar dapat menjadi sulit dan mungkin memerlukan percobaan dan belajar dari kesalahan.
+ Manajemen risiko. PSAR dapat membantu trader dalam mengatur order stop-loss dan Memanajemen risiko dengan memberikan titik yang jelas ketika tren mungkin akan berbalik.– Whipsaws. Pada pasar yang volatil atau berombak, PSAR dapat menghasilkan sinyal-sinyal palsu, menyebabkan terjadinya whipsaw yang merupakan kondisi ketika trader dapat membuka atau menutup posisi terlalu dini.

Kesimpulan: Parabolic SAR

PSAR dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk para trader dalam mengidentifikasi tran dan potensi titik pembalikan. Namun, indikator ini juga memiliki batasan dan kekurangan yang harus dipahami oleh trader dan kekurangan batasan dapat ditanggulangi dengan analisis yang hati-hati dan manajemen risiko. Ingatlah bahwa PSAR bisa menjadi alat yang sangat berguna bagi para trader, dan alat itu tidak seharusnya digunakan secara terpisah. Selalu pertimbangkan faktor-faktor san indikator lain ketika mengambil keputusan trading.

Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan kabar terbaru dari Headway.