Apakah teknologi blockchain itu?

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Apakah teknologi blockchain itu?

Teknologi blockchain telah berkembang pesat sebagai sebuah konsep revolusioner, mentransformasi berbagai industri mulai dari keuangan hingga manajemen rantai pasokan. Artikel ini memberikan gambaran singkat mengenai pengertian blockchain, prinsip-prinsip dasarnya, dan kemungkinan aplikasinya.

Blockchain: Definisi

Blockchain adalah basis data terdistribusi atau buku besar yang dibagikan di antara simpul-simpul dalam jaringan komputer. Setiap transaksi atau “blok”, terhubung dengan aman ke transaksi sebelumnya, membentuk rantai kronologis blok. Rantai ini sifatnya tidak dapat diubah, artinya sekali sebuah blok ditambahkan ke dalam rantai, blok tersebut tidak dapat diubah atau dihapus, sehingga menjamin transparansi dan kepercayaan terhadap sistem.

Pada intinya, blockchain beroperasi melalui mekanisme konsensus, di mana para peserta jaringan menyetujui keabsahan transaksi sebelum ditambahkan ke dalam buku besar. Konsensus ini biasanya dicapai melalui teknik kriptografi, seperti bukti kerja atau bukti kepemilikan.

Dengan mendesentralisasikan kontrol dan menghilangkan kebutuhan akan perantara, blockchain memungkinkan transaksi peer-to-peer yang aman, transparan, dan anti perusakan.

Cara kerja blockchain

Transaksi dicatat pada blockchain melalui proses desentralisasi yang melibatkan beberapa langkah utama.

  1. Pembuatan transaksi

Transaksi dimulai oleh para pelaku di jaringan blockchain. Transaksi ini dapat melibatkan transfer mata uang kripto, eksekusi smart contract, atau tindakan lain yang membutuhkan pencatatan pada blockchain.

  1. Verifikasi dan validasi

Setelah sebuah transaksi dimulai, transaksi tersebut akan disiarkan ke seluruh simpul (komputer) yang berpartisipasi dalam jaringan blockchain. Simpul-simpul memvalidasi keaslian dan integritas transaksi dengan mengonfirmasi faktor-faktor seperti tangan digital, masukan transaksi, dan aturan konsensus.

  1. Pembentukan blok

Transaksi yang tervalidasi dikelompokkan menjadi satu ke dalam blok. Blok-blok ini berisi transaksi bersama dengan header yang menyertakan metadata seperti stempel waktu, hash blok sebelumnya, dan pengenal unik.

  1. Konsensus

Sebelum sebuah blok dapat ditambahkan ke dalam blockchain, para pelaku jaringan harus mencapai sebuah konsensus mengenai keabsahannya. Jaringan blockchain yang berbeda menggunakan berbagai mekanisme konsensus, seperti proof of work (PoW), proof of stake (PoS), atau proof of stake yang didelegasikan (DPoS), untuk memastikan persetujuan di antara node terkait urutan dan isi blok.

  1. Penambahan blok

Setelah konsensus tercapai, blok baru ditambahkan ke blockchain yang sudah ada. Setiap blok terhubung dengan blok sebelumnya melalui hash kriptografi, membentuk rantai blok yang berkesinambungan dan tidak dapat diubah.

  1. Konfirmasi

Setelah sebuah blok ditambahkan ke dalam blockchain, blok tersebut akan dikonfirmasi oleh blok-blok berikutnya yang ditambahkan ke dalam rantai. Semakin banyak blok yang ditambahkan setelah blok tertentu, semakin aman dan tidak dapat diubah transaksinya.

  1. Desentralisasi

Intinya, seluruh proses pencatatan transaksi, verifikasi, dan konsensus terjadi di seluruh jaringan node yang terdesentralisasi. Desentralisasi ini memastikan integritas dan keamanan blockchain, karena tidak ada satu titik kontrol atau kegagalan.

Penggunaan dan penerapan teknologi blockchain

Penggunaan blockchain yang paling umum adalah sebagai buku besar untuk mencatat transaksi. Akan tetapi, teknologi blockchain memiliki berbagai macam penggunaan dan aplikasi di berbagai industri.

  • Mata uang kripto. Pengaplikasiannya Blockchain paling populer adalah pada mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, yang berfungsi sebagai buku besar terdesentralisasi untuk mencatat dan memverifikasi transaksi.
  • Manajemen rantai pasokan. Blockchain memungkinkan rantai pasokan yang transparan dan dapat dilacak dengan mencatat perjalanan produk dari manufaktur hingga pengiriman. Hal ini memastikan keaslian, mengurangi pemalsuan, dan meningkatkan efisiensi dalam logistik.
  • Smart contract. Smart contract adalah kontrak yang dapat dieksekusi sendiri dengan ketentuan perjanjian yang ditulis langsung ke dalam kode. Blockchain memfasilitasi implementasinya, mengotomatiskan proses seperti pembayaran, transfer aset, dan kepatuhan terhadap peraturan tanpa perlu perantara.
  • Verifikasi identitas. Blockchain dapat menyediakan metode yang aman dan terdesentralisasi untuk memverifikasi identitas, mengurangi risiko pencurian identitas dan penipuan sekaligus memberikan kontrol lebih besar kepada individu atas data pribadi mereka.
  • Sistem pemungutan suara. Sistem pemungutan suara berbasis blockchain menawarkan pemilihan yang aman, transparan, dan anti gangguan, memungkinkan hasil pemungutan suara yang dapat diverifikasi dan meningkatkan kepercayaan dalam proses demokrasi.
  • Layanan keuangan. Selain mata uang kripto, blockchain memberikan perubahan pada layanan keuangan tradisional melalui aplikasi seperti pembayaran lintas batas, pembiayaan perdagangan, dan manajemen aset digital, membuat transaksi menjadi lebih cepat, lebih murah, dan lebih aman.

Ini hanyalah beberapa contoh bagaimana teknologi blockchain merevolusi berbagai industri dengan meningkatkan transparansi, keamanan, efisiensi, dan kepercayaan dalam transaksi dan manajemen data.

Kesimpulan: Teknologi Blockchain

Kesimpulannya, teknologi blockchain mewakili pergeseran paradigma dalam cara kita menyimpan, memverifikasi, dan bertukar data, menawarkan tingkat keamanan, transparansi, dan desentralisasi yang belum pernah ada sebelumnya. Karena aplikasinya terus berkembang di berbagai industri, memahami prinsip-prinsip dasar blockchain sangat penting untuk menavigasi lanskap ekonomi digital yang terus berkembang.

Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan berita-berita terkini dari Headway