Masuk

Apakah Diversifikasi Vertikal dan Horizontal itu?

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Apakah Diversifikasi Vertikal dan Horizontal itu?

Dalam situasi dunia bisnis yang berkembang pesat seperti sekarang ini, perusahaan terus menerus menghadapi tekanan untuk berinovasi, mengembangkan pangsa pasar, dan memanajemen risiko secara efektif. Dua jalur strategis yang sering dieksplorasi untuk mencapai tujuan ini adalah diversifikasi vertikal dan horizontal. Artikel ini membahas perbedaan diversifikasi vertikal dan horizontal, serta membahas dampaknya terhadap potensi investasi perusahaan.

Apakah diversifikasi vertikal itu?

Diversifikasi vertikal terjadi pada rantai pasokan perusahaan, yang melibatkan akuisisi bisnis baik sebagai pemasok maupun pelanggan. Sebagai contoh, produsen dapat mengakuisisi pemasok bahan baku atau distributor untuk memperkuat kendali atas proses produksi atau memperluas jangkauan pasarnya.

Perusahaan melakukan diversifikasi vertikal untuk memperkuat rantai pasokan mereka, menurunkan biaya produksi, mendapatkan keuntungan di berbagai tahap, atau memperoleh akses ke saluran distribusi baru.

Apakah diversifikasi horizontal itu?

Diversifikasi horizontal berfokus pada pesaing dalam pasar yang sama, mencakup akuisisi bisnis yang beroperasi pada tingkat yang sama dalam suatu industri. Perusahaan memilih diversifikasi horizontal untuk:

  • Meningkatkan kehadiran di pasar. Dengan bergabung atau mengakuisisi pesaing, mereka dapat meningkatkan pangsa pasar mereka.
  • Memperluas jangkauan penawaran produk. Menggabungkan barang dan jasa serupa dari perusahaan yang berbeda dapat memperluas portofolio mereka.
  • Memperkuat daya saing. Mengkonsolidasi bisnis yang serupa dapat menghasilkan posisi yang lebih kuat dalam persaingan.
  • Mengakses pasar baru. Mengakuisisi pesaing di berbagai wilayah atau negara dapat memberikan akses ke basis pelanggan baru.

Misalnya, jaringan department store dapat mengakuisisi jaringan lain di kota atau negara bagian lain untuk memperluas jejak pasar dan menjangkau audiens yang lebih luas.

Dampak keseluruhan terhadap potensi investasi

Diversifikasi vertikal dan horizontal adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk memperluas operasi mereka dan berpotensi meningkatkan potensi investasi mereka. Berikut pengaruhnya terhadap perusahaan:

  • Risiko vs. imbal hasil. Diversifikasi vertikal biasanya berfokus pada upaya pengurangan risiko dan efisiensi operasional dalam satu industri, sehingga berpotensi menawarkan imbal hasil yang lebih stabil. Diversifikasi horizontal bertujuan untuk mencari potensi pertumbuhan yang lebih tinggi tetapi dengan risiko yang lebih tinggi pula karena diversifikasi ke industri yang tidak terkait.
  • Efisiensi biaya. Integrasi vertikal dapat menghasilkan penghematan biaya melalui skala ekonomi, koordinasi kegiatan yang lebih baik, dan biaya transaksi yang lebih rendah.
  • Potensi pertumbuhan. Diversifikasi horizontal dapat memberikan peluang untuk pertumbuhan yang signifikan dengan memasuki pasar baru atau menarik demografi pelanggan yang berbeda.
  • Keunggulan kompetitif. Memiliki lebih banyak tahapan dalam rantai nilai dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam hal kekuatan harga, kontrol yang lebih baik atas kualitas dan jadwal pengiriman, dan peluang untuk inovasi.
  • Pemahaman tentang investasi. Investor mungkin akan memandang perusahaan yang terintegrasi secara vertikal sebagai perusahaan yang baik jika mereka menunjukkan manajemen risiko integrasi yang efektif serta potensi sinergi di berbagai tahap rantai nilai. Namun, diversifikasi horizontal dapat membuat investor berhati-hati karena tantangan dalam mengelola bisnis yang tidak terkait secara efektif. Mereka dapat mengevaluasi potensi sinergi dan kesesuaian strategis secara keseluruhan dari portofolio yang terdiversifikasi.

Diversifikasi vertikal dan horizontal dapat berdampak pada potensi investasi perusahaan dengan mengubah profil risiko, prospek pertumbuhan, efisiensi operasional, dan posisi yang lebih kompetitif.

Kesimpulan: Diversifikasi vertikal dan horizontal

Diversifikasi vertikal dapat mengurangi risiko yang terkait dengan pemasok dan distributor, meningkatkan efisiensi biaya, dan memberikan keunggulan kompetitif, sementara diversifikasi horizontal menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dan perluasan pangsa pasar.

Pada akhirnya, keberhasilan kedua strategi diversifikasi tersebut bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengeksekusi secara efektif, memanfaatkan sinergi, dan memberikan penciptaan nilai yang berkelanjutan. Investor mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan hati-hati saat menilai potensi investasi perusahaan, dengan mempertimbangkan seberapa baik diversifikasi tersebut selaras dengan kompetensi inti dan tujuan strategis perusahaan.

Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan kabar terbaru dari Headway.