Masa Depan Emas XAUUSD di tahun 2025
Emas merupakan aset unik dalam dunia keuangan global, dipandang sebagai komoditas dan instrumen keuangan. Dengan sejarah selama 2500 tahun sebagai penyimpan nilai yang dapat diandalkan, emas berfungsi sebagai “ safe haven” selama masa gejolak ekonomi, inflasi, dan ketidakstabilan geopolitik.
Tidak seperti mata uang konvensional, persediaan emas yang terbatas membantu emas mempertahankan nilai intrinsiknya, sehingga menjadikan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang. Hal ini menjadikannya sebagai aset penting yang dibutuhkan oleh portofolio yang mendambakan stabilitas di tengah fluktuasi pasar.
Dalam bagian pertama seri prediksi kami untuk tahun 2025 ini, kami akan menganalisis XAUUSD, mengingat daya tariknya yang cukup besar bagi para trader karena rekor kinerjanya sepanjang tahun 2024.
Penggerak harga emas historis
Ada berbagai faktor kunci di balik dinamika harga XAUUSD. Semua itu bisa dibagi lagi ke dalam 3 kategori utama:
1. Penawaran dan permintaan emas
Pasokan emas dibatasi dengan proses ekstraksi yang sulit dan berbiaya tinggi, dengan deposit baru yang semakin sulit ditemukan. Ditambah lagi dengan meningkatnya permintaan, produksi sudah stabil dalam beberapa tahun terakhir, dan para ahli pun memprediksi bahwa pada tahun 2050, penggalian emas baru akan menjadi tidak ekonomis lagi.
Secara historis, sebagian besar emas yang ditambang dijadikan perhiasan, sehingga membatasi suplai yang tersedia untuk diperdagangkan, dan ini bisa mendorong harga menjadi lebih tinggi.
Secara umum, pasokan yang menyusut secara perlahan dan permintaan yang meningkat pesat mendorong harga emas untuk naik.
2. Nilai dolar AS
Nilai USD sangat memengaruhi harga emas. Meskipun emas diperdagangkan di seluruh dunia, emas umumnya diperdagangkan dalam mata uang Dolar, yang berarti fluktuasi nilai Dolar AS secara langsung memengaruhi harga emas. Ketika Dolar melemah, harga emas cenderung naik karena menjadi lebih mahal dalam mata uang Dolar. Hal ini terjadi karena dolar yang lebih lemah akan menurunkan daya beli, dan membuat para investor mencari emas sebagai alternatif yang stabil.
3. Stabilitas geopolitik dan ekonomi yang lebih luas
Di masa-masa ketegangan geopolitik atau ketidakstabilan ekonomi, seperti perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung atau bentrokan di Timur Tengah, investor sering kali mencari aset-aset yang aman (safe haven). Meskipun situasi geopolitik dapat mendorong minat terhadap emas, pengaruhnya terhadap harga emas biasanya tidak terlalu terasa dibandingkan dengan kondisi ekonomi domestik, seperti suku bunga atau inflasi.
Di sisi lain, stabilitas ekonomi dan pertumbuhan yang sehat turut menjaga kepercayaan terhadap peran utama Dolar AS, sekaligus meningkatkan daya tarik aset-aset berisiko seperti saham atau mata uang kripto.
Sebagai contoh, reli terkuat XAUUSD terjadi pada akhir tahun 1970-an, dalam rentang waktu (2000-2011) antara gelembung Dot.com pada tahun 2001 dan setelah krisis keuangan tahun 2008, selama pandemi Covid (2020), dan, baru-baru ini, setelah invasi Rusia ke Ukraina (Februari 2022 – hari ini).
Keempat reli ini mencetak rekor tertinggi baru, masing-masing karena perpaduan sempurna antara pelemahan USD, ketidakpastian ekonomi, dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Analisis dinamika XAUUSD 2024
Tahun 2024 merupakan tahun bersejarah bagi emas. Berawal dari harga $2.062/oz pada tanggal 2 Januari, harga logam ini berulang kali melampaui ATH-nya di sepanjang tahun ini, dan mencapai puncaknya di $2.790 pada tanggal 30 Oktober. Angka ini menandai adanya peningkatan sebesar 35% selama 10 bulan.
Berdasarkan data World Gold Council Q3 2024, pasokan meningkat 5% y/y, dengan produksi tambang mencapai titik tertinggi sepanjang masa di kuartal ketiga dan penambangan ulang naik 11% y/y. Dampak dari pertumbuhan suplai ini diimbangi oleh peningkatan total permintaan, yang juga naik 5% y/y. Terlebih lagi, nilai bruto permintaan melonjak 35% y/y, melebihi $100 miliar untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kenaikan harga ini juga didorong oleh meningkatnya permintaan bank sentral. Otoritas moneter di seluruh dunia membeli lebih banyak emas dalam dua kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dalam 10 tahun terakhir, sehingga meningkatkan momentum kenaikannya. Namun, pada kuartal ketiga ini, tekanan beli mereka mulai menurun.
Selain itu, pada Q3 2024, ETF emas mencatat arus masuk positif pertama sejak Q1 2022.
Geopolitik masih memainkan peran kunci sepanjang tahun (terutama di paruh pertama), karena api perang di Timur Tengah terus berkobar dan konflik Rusia-Ukraina berlanjut tanpa banyak perubahan.
Namun, sejak bulan Juli lalu, perhatian bergeser ke kondisi pasar tenaga kerja AS yang memburuk dan akibat dari penurunan suku bunga The Fed, dengan XAUUSD naik 18% sepanjang bulan.
Meskipun USD mulai menguat dengan sangat cepat pada awal Oktober, emas tetap melanjutkan kenaikannya ke level tertinggi sepanjang masa. Kemudian, pemilu AS berlangsung, dan setelah Trump berjanji untuk mengakhiri perang serta mendorong laju pertumbuhan, tren pun mulai berganti. Para trader mulai melepas lindung nilai risiko resesi dan geopolitik, sehingga XAUUSD anjlok 8% pada paruh pertama November.
Apa yang akan terjadi pada XAUUSD di tahun 2025
Terpilihnya Trump bisa mengubah dinamika harga emas dalam jangka menengah, tetapi tidak mungkin mencegahnya naik dalam jangka panjang.
Bahkan jika pasar saat ini memprediksi adanya penurunan ketegangan global, tidak ada yang pernah mengatakan apa pun tentang konflik Israel-Palestina. Faktanya, Trump berulang kali mendukung mantan presiden tersebut selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS dan dengan tegas memposisikan dirinya sebagai politisi pro-Israel. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, bahwa kemenangan Trump “tidak ada bedanya” bagi Republik Islam.
Sebagian besar penggerak harga emas yang solid utamanya adalah ekonomi, dan bukan politik, sehingga pada tahun 2025, XAUUSD kemungkinan besar akan lebih bergantung pada lintasan ekonomi dan hubungan AS dan Tiongkok, di samping juga mengawasi lanskap geopolitik.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, pasokan global perlahan-lahan mulai menyusut, dan daur ulang emas akan mengambil peran utama dalam pertambangan. Sementara itu, permintaan akan meningkat dengan kuat, terutama di Asia, baik dari sisi industri maupun investasi.
Bank-bank sentral sepertinya tidak akan memperlambat laju pembelian emas mereka, karena sejak awal konflik Rusia-Ukraina, keseimbangan politik utamanya telah dikalibrasi ulang dan perang dagang AS-RRT membayangi.
Selain itu, karena tren de-dolarisasi mulai terlihat jelas sejak pembekuan cadangan devisa Rusia, pembelian oleh bank-bank sentral non-barat diperkirakan akan terus meningkat.
Selain itu, data China belum memberikan sinyal positif terhadap pemulihan ekonomi, setelah langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya telah diumumkan pada Oktober 2024.
Sementara itu, kebijakan Trump cukup pro terhadap inflasi, yang dalam jangka menengah dapat mendorong the Fed untuk menaikkan suku bunga sekali lagi, sehingga memperkuat dolar AS. Bahkan jika korelasi negatif antara emas dan suku bunga Fed bukan merupakan dinamika yang dapat dibuktikan secara historis, XAUUSD masih dapat mengalami penurunan secara signifikan.
XAUUSD di tahun 2025: Skenario yang mungkin terjadi
Karena semua alasan di atas, kita mengharapkan realisasi salah satu dari skenario berikut ini pada tahun 2025.
1. Trump berhasil meredam eskalasi global – kondisi ekonomi global menjadi stabil
Sangat tidak mungkin, khususnya mengingat eskalasi pada pertengahan November, yang disebabkan oleh izin pemerintah AS dan Uni Eropa kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh melawan Rusia. Bagaimanapun, ini masih merupakan skenario yang memungkinkan.
Jika terjadi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina atau penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan cara yang damai, emas akan mengalami pukulan berat. Ditambah dengan ekonomi AS yang lebih kuat, yang didorong oleh kebijakan baru presiden dari Partai Republik ini, dan The Fed yang mungkin memutuskan untuk menaikkan suku bunga, XAUUSD dapat anjlok serendah $2.200 – $2.000/oz.
Di saat yang sama, dampak perang dagang akan merembet ke seluruh pasar global dan bisa mengimbangi beberapa dinamika negatif emas.
Secara teknis, kisaran harga $2.200 – $2.000/oz. sebuah level yang cukup menarik, karena pada grafik Mingguan terdapat zona pembalikan dari Fibonacci 0,5 – 0,618.
Sejak tahun 2001, Fibonacci retracements telah menjadi fakta yang berulang, sering kali memberikan titik masuk setelah berakhirnya tren bullish yang digerakkan oleh ekonomi atau politik.
2. Trump tidak berhasil menghentikan perang, perang dagang meningkat, tetapi ekonomi AS masih kuat
Dalam skenario ini, Trump gagal mengatasi masalah Rusia-Ukraina maupun Timur Tengah. Retorika “mengakhiri semua perang” memang terdengar menarik, tetapi tidak ada artinya jika kedua belah pihak tidak menemukan titik temu yang bisa disepakati. Dan tampaknya, belum ada yang perlu dibicarakan.
“Proposal untuk menghentikan konflik di Ukraina di sepanjang garis kontak pada dasarnya sama dengan perjanjian Minsk dengan pengemasan yang baru; sebenarnya lebih buruk,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, ketika mengomentari hasil pemilu. Komentar serupa juga disampaikan oleh pihak Iran.
Di saat yang sama, kesediaan Trump untuk menaikkan tarif impor Tiongkok dapat mengakibatkan perang dagang yang semakin memanas, di mana AS dan Tiongkok saling berbalas pukulan untuk melumpuhkan potensi ekonomi masing-masing. Dukungan AS untuk Taiwan juga cenderung berlanjut, yang hanya akan meningkatkan ketegangan di antara keduanya.
Begitu pasar menyadari bahwa Trump tidak dapat memenuhi janji-janjinya yang ambisius, XAUUSD akan naik lagi dengan sangat cepat, entah dari mana pun posisinya.
Dalam kondisi ini, XAUUSD mungkin akan mencapai $3.000/oz. pada akhir tahun 2025.
3. Resesi di AS, RRT gagal mendorong pertumbuhan ekonomi
Ada banyak masalah struktural dalam perekonomian AS.
Ketergantungan besar pemerintah pada pinjaman demi mendongkrak PDB bukanlah hal yang berkelanjutan. Tingkat utang terhadap PDB saat ini melebihi level tertinggi pada Perang Dunia II, yang mengisyaratkan kerentanan yang mendalam. Trump mungkin punya rencana untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan Bitcoin, tetapi itu merupakan cerita lain.
Data terbaru menekankan kinerja yang kurang baik dalam penciptaan lapangan kerja, terutama di sektor-sektor penting seperti manufaktur dan jasa profesional, yang sering kali menandakan tekanan resesi.
Selain itu, meskipun siklus pelonggaran moneter telah dimulai di bulan September untuk mendukung kondisi pasar tenaga kerja yang memburuk, inflasi tampaknya akan kembali ke jalur yang benar. Akibatnya, pada tanggal 14 November, Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut mungkin tidak diperlukan.
Namun, meskipun Federal Reserve bisa mengendalikan suku bunga dalam jangka pendek, pasar obligasi menentukan kurva imbal hasil, yang mencerminkan ekspektasi investor akan suku bunga yang lebih tinggi di masa depan dan ketidakpercayaan pasar yang lebih luas. Hal yang menyebabkan USD menguat dengan cepat juga bisa menjadi petunjuk bahwa inflasi belum terkalahkan, tetapi kondisi perekonomian masih jauh dari kondisi pendinginan yang berlebihan.
Gejala lain yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi adalah penumpukan cadangan uang tunai Berkshire Hathaway yang sangat besar. Dengan merealisasikan perolehan keuntungannya, Buffett telah meningkatkan cadangan likuiditas Berkshire ke level tertinggi sepanjang masa. Dengan uang tunai sebesar $325 miliar, jumlah ini mewakili 28% dari nilai aset perusahaan – tertinggi sejak tahun 1990. Mengapa investor paling terkenal di dunia membiarkan sepertiga dari kepemilikannya tidak diinvestasikan, tanpa menghasilkan aliran pendapatan? Apakah dia sedang merencanakan sesuatu yang besar atau sedang bersiap-siap untuk yang terburuk?
Terkait Tiongkok, perlu dicatat bahwa arus masuk ETF emas Tiongkok cukup solid. Jika Rrt gagal merangsang perekonomiannya dengan langkah-langkah yang telah dicanangkan (yang sebenarnya hanyalah solusi sementara untuk masalah-masalah ekonomi inti), masyarakat RRT kemungkinan besar akan melanjutkan aksi beli mereka, sebagai upaya untuk menjaga tabungan mereka dari pasar properti yang sedang runtuh. Meskipun RRT merupakan salah satu dari 2 konsumen perhiasan emas terbesar, tetapi jika stagnasi ekonomi terus berlangsung, permintaan untuk jenis barang ini mungkin akan terus berlanjut, dalam pandangan kami, pembelian investasi kemungkinan akan mengimbangi dinamika negatif ini.
Emas mungkin akan mengalami penurunan jangka pendek, seperti pada awal krisis 2008, tetapi pada akhirnya, emas akan melanjutkan lintasan kenaikannya.
Mempertimbangkan sikap Trump terhadap perang dagang, konsekuensinya bisa sangat buruk bagi perekonomian Tiongkok yang sudah mengalami kesulitan. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong kenaikan permintaan emas oleh para investor China dan Asia.
Jika skenario ini berhasil diurai, XAUUSD tidak hanya dapat menghancurkan ATH saat ini, tetapi juga dapat naik lebih tinggi lagi. Pada umumnya, emas telah mengungguli S&P selama enam dari delapan resesi terakhir, naik rata-rata +28%.
Ini bisa berarti target harganya adalah $3.400/oz. dari harga saat ini $2.700/oz. sekitar.
Kesimpulan: Perkiraan XAUUSD
Singkatnya, terlepas dari seberapa signifikannya, pergeseran politik baru-baru ini dan perubahan keseimbangan dunia sangat tidak mungkin menghentikan kenaikan historis logam mulia ini, yang utamanya didorong oleh dinamika penawaran dan permintaan serta selera lindung nilai investor.
Pada tahun 2025, pergerakan Emas mungkin akan mengalami gejolak politik, karena reli selama dua tahun mungkin akan berakhir dengan harapan perdamaian dan stabilitas yang lebih luas.
Namun, di dunia dengan hubungan geopolitik yang semakin terpuruk dan tren de-dolarisasi, XAUUSD diyakini akan terus bergerak naik, terlepas dari kemungkinan adanya retracements dan ketidakpastian jangka pendek.
Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan kabar terbaru dari Headway.